MENU

Brush Tidak Selalu Berpengaruh Saat Menggambar

brush apa

Pernahkah kalian melihat seniman lain menggambar dan kemudian bertanya-tanya dalam hati. Brush (kuas) apa sih yang mereka pakai? Kok kelihatannya nyaman dan bagus. Kalau pernah, kalian tidak sendiri. Saya juga sering berpikiran seperti itu. Tapi nyatanya brush tidak selalu berpengaruh saat menggambar. Bukan berarti brush yang berbeda tidak akan mempengaruhi hasil dari gambar. Karena di saat tertentu ketika kita ingin menambahkan tekstur pada gambar, brush yang tepat akan menambahkan tekstur dengan lebih baik dibandingkan brush biasa.

Brush Sama Hasil Berbeda

brush sama beda hasil

Jadi kenapa saya bilang tidak selalu berpengaruh? Ini kembali kepada pengetahuan dan pengalaman kita masing-masing. Di bukunya yang berjudul Membuat Komik, Scott McCloud bercerita bagaimana Paul Smith seorang seniman berpengalaman bisa membuat coretan yang terlihat profesional bahkan hanya dengan pena ballpoint dan kertas biasa.

Saya sendiri juga menyadari hal yang sama saat menempuh pendidikan di bidang seni. Kami sekelas diharuskan untuk membeli peralatan yang sama persis untuk mengikuti kelas. Termasuk kuas dan cat untuk menggambar. Tapi pada akhirnya gambar yang dihasilkan oleh tiap siswa di kelas sangat berbeda satu sama lain.

Saya juga sering mencoba berbagai macam brush yang dipakai oleh seniman lain yang berbaik hati memberi link untuk mendownloadnya. Dan nyatanya benar saja, hasilnya tidak terlihat sebagus saat dipakai oleh seniman tersebut.

Cari Brush yang Disukai dan Pakai Terus

karya lama brush sama
terbiasa dengan brush

Tapi bagaimana kalau sudah mencoba berbagai macam brush tapi belum juga menemukan brush yang enak untuk dipakai? Jawabannya sederhana. Pakai terus hingga kalian terbiasa memakainya. Sama seperti kita yang tidak terbiasa memakai sumpit saat pertama kali, tapi lama kelamaan jadi mahir memakainya setelah berlatih menggunakannya setiap hari.

Agar lebih mudah terbiasa, saya sarankan untuk memilih brush yang setidaknya mendekati kriteria yang kalian sukai dan nyaman untuk dipakai. Setelah itu tinggal kalian coba untuk membiasakan diri. Semakin kalian memakainya, kalian akan tahu seberapa kuat tekanan yang diperlukan untuk mencampur warna. Atau angle seperti apa yang bagus untuk membuat garis yang stabil.

Beri waktu sekitar satu minggu, dan rasakan apa kalian mulai terbiasa dengan brush tersebut. Bahkan saya sudah bertahun-tahun memakai brush default dari suatu program untuk menggambar secara digital. Saat melihat kembali karya pertama dan terkini yang saya buat, perbedaannya sangat signifikan. Saya sudah menerima brush tersebut apa adanya dan memilih untuk menyesuaikan diri. Saya berusaha memanfaatkan keunikan yang dihasilkan brush itu dan mengaplikasikannya di kanvas.

Meningkatkan Pengetahuan Fundamental

belajar fundamental

Jadi kenapa brush yang sama bisa menghasilkan karya seni yang berbeda di tangan seniman yang berbeda? Jawabannya seperti yang saya bilang tadi, pengetahuan dan pengalaman kita. Tidak ada yang instan saat belajar sesuatu yang baru. Kita membutuhkan waktu dan perlu terus berusaha untuk menambah wawasan.

Dengan mengetahui pengetahuan fundamental seperti anatomi tubuh, komposisi, dan pencahayaan, kalian akan paham akan apa yang harus dilakukan saat ingin membuat karya seni. Beberapa orang mungkin cepat untuk memahaminya bahkan hanya dengan melihat bagaimana seniman lain melakukannya. Tetapi untuk orang yang belajar dengan mendengar atau membaca penjelasan seperti saya, mencari buku dan berbagai sumber lainnya sangat membantu untuk mempercepat pemahaman tentang fundamental tersebut.

Walaupun kelihatannya sepele dan tidak berguna (pada awalnya) tapi saya berpendapat bahwa belajar fundamental penting untuk meningkatkan skill. Meskipun pada akhirnya kalian akan memutuskan untuk membuat karya seni yang melawan teori tersebut (seperti lukisan abstrak atau karakter yang tidak sesuai anatomi tubuh yang realistis), menurut saya tidak ada salahnya untuk mempelajarinya.

Maka dari itu saya bilang brush tidak selalu berpengaruh dalam membuat karya seni. Kecuali dalam kasus tertentu. Jadi pilih saja brush yang kalian suka. Saya rasa menarik juga bahwa alat yang sama bisa menghasilkan karya seni yang berbeda di tangan seniman yang berbeda. Tapi jangan merasa kecil hati ketika hasil tidak sesuai dengan kalian harapkan. Karena yang kalian perlukan adalah waktu dan improvisasi untuk terus meningkatkan skill kalian. Semoga tulisan ini dapat membantu kalian.

Cheers

Radifa

Leave a Comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *